Transjakarta

Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal

Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal

JAKARTA - Setelah seminggu diberlakukan tarif Rp1, biaya perjalanan moda transportasi umum di Jakarta seperti Transjakarta dan MRT kini telah kembali normal. Keputusan ini berlaku mulai Senin, 8 September 2025, menandai kembalinya aktivitas transportasi di Ibu Kota seperti sediakala.

Pemberlakuan tarif Rp1 berlangsung sejak Minggu, 31 Agustus 2025 pukul 00.00 WIB hingga Minggu, 7 September 2025 pukul 23.59 WIB. Langkah ini diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sebagai bentuk pemulihan layanan setelah sejumlah kerusuhan terjadi pada akhir Agustus 2025. Selama periode ini, warga Jakarta dapat memanfaatkan Transjakarta dan MRT dengan biaya simbolis, yang tentunya membantu menjaga mobilitas masyarakat tetap lancar.

Kembalinya Tarif Normal dan Aktivitas Transportasi

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan seluruh layanan transportasi umum di Jakarta sudah kembali beroperasi normal. Hal ini mencakup seluruh halte Transjakarta dan pintu masuk MRT di berbagai titik strategis seperti Polda Metro Jaya, Mandiri, dan Istora.

"Hari ini seluruh aktivitas transportasi di Jakarta sudah normal semuanya. Termasuk halte yang ada di Polda Metro Jaya, kemudian di Mandiri, Istora, dan semuanya sudah normal kembali," ucap Pramono, Senin. Ia menambahkan, "Tarif sudah normal kembali."

Pemulihan ini diharapkan berdampak positif pada kehidupan sehari-hari masyarakat dan aktivitas ekonomi, karena transportasi yang lancar merupakan salah satu penunjang mobilitas warga di Ibu Kota.

Pemulihan Halte Transjakarta

Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, menyampaikan bahwa halte-halte yang sempat terdampak kerusuhan kini telah kembali beroperasi. Menurutnya, hal ini menjadi indikator bahwa aktivitas masyarakat di Jakarta sudah kembali normal.

"Salah satunya adalah di hari kerja terakhir di minggu lalu, di hari Kamis, pelanggan Transjakarta sudah kembali di angka 1,3 juta pelanggan per hari. Tentu ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dan mobilitas sudah kembali normal sepenuhnya," ungkap Welfizon, Senin.

Meski demikian, Welfizon menekankan bahwa layanan Transjakarta belum sepenuhnya kembali seperti sebelum kerusuhan. Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan berbagai alternatif bagi penumpang yang ingin turun atau transit agar tetap nyaman dalam perjalanan.

Alternatif Transit dan Shuttle

Untuk memastikan kenyamanan penumpang, Transjakarta bersama Dinas Perhubungan menyiapkan alternatif transit yang dapat digunakan sampai dengan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) kembali beroperasi sepenuhnya. Selain itu, shuttle khusus disediakan untuk menghubungkan halte-halte yang sebelumnya terdampak. Salah satunya adalah rute Senen Toyota Rangga – Halte Jaga Jakarta, sehingga penumpang tetap dapat melakukan perjalanan dengan lancar tanpa gangguan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Transjakarta untuk memulihkan layanan seoptimal mungkin, meski masih terdapat beberapa perbaikan fisik yang sedang berlangsung di beberapa titik halte. Semua tindakan ini menunjukkan komitmen penyedia transportasi untuk tetap mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang.

Dampak Pemulihan terhadap Mobilitas dan Ekonomi

Kembalinya tarif normal sekaligus pemulihan fasilitas transportasi publik membawa dampak positif pada mobilitas warga Jakarta. Peningkatan jumlah penumpang harian Transjakarta menjadi bukti nyata bahwa masyarakat mulai kembali menggunakan transportasi umum secara aktif.

Selain itu, normalnya layanan transportasi juga berimplikasi pada aktivitas ekonomi. Pelaku usaha, pekerja, dan pelajar kini dapat melakukan mobilitas dengan lebih mudah tanpa hambatan, sehingga berbagai kegiatan sosial dan ekonomi di Ibu Kota mulai pulih.

Dengan berakhirnya tarif Rp1 dan pemulihan seluruh halte serta fasilitas pendukung, Jakarta kini menandai fase normalisasi transportasi umum. Transjakarta dan MRT kembali beroperasi sesuai tarif resmi, sambil tetap menyediakan alternatif transit dan shuttle untuk kenyamanan penumpang.

Pemulihan ini tidak hanya memudahkan masyarakat dalam bepergian, tetapi juga menjadi sinyal positif bagi stabilitas aktivitas ekonomi di Jakarta. Dengan layanan transportasi yang lancar, masyarakat dapat kembali beraktivitas secara produktif, sementara penyedia jasa transportasi memastikan kualitas layanan tetap terjaga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index