JAKARTA - BMKG mengeluarkan peringatan dini bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya terkait potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, Selasa, 28 Oktober 2025.
Peringatan ini diberikan agar masyarakat dapat mengantisipasi perubahan cuaca yang cepat, terutama bagi mereka yang berada di wilayah rawan banjir dan pesisir.
Menurut BMKG, seluruh wilayah Jakarta akan mengalami hujan dengan intensitas bervariasi sepanjang hari. Jakarta Selatan dan Timur berpotensi mengalami hujan petir pada siang hingga sore hari, sementara Jakarta Barat, Pusat, dan Utara diperkirakan diguyur hujan ringan hingga sedang. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap cuaca yang dapat berubah mendadak.
Peningkatan Aktivitas Konvektif Dorong Hujan Lebat
BMKG menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas konvektif dan masuknya massa udara basah dari arah barat memicu pertumbuhan awan hujan di Jabodetabek. Kondisi atmosfer ini meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan dengan durasi lebih panjang dari siang hingga malam hari. Suhu udara diperkirakan berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius dengan kelembapan rata-rata 77 persen, menciptakan kondisi lembap yang mendukung pembentukan awan konvektif.
Selain hujan lebat, peringatan juga diberikan untuk potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan utara Jawa Barat serta Teluk Jakarta. Warga pesisir diminta tetap waspada terhadap kemungkinan banjir rob yang dapat terjadi sewaktu-waktu. BMKG menekankan pentingnya pemantauan informasi resmi agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif.
Tips Antisipasi Cuaca Ekstrem
BMKG memberikan sejumlah imbauan untuk menghadapi potensi cuaca ekstrem di Jakarta. Pertama, warga diingatkan untuk menjauhi wilayah terbuka ketika hujan disertai petir, serta menghindari pohon, bangunan, atau infrastruktur rapuh saat terjadi angin kencang. Kedua, masyarakat tetap disarankan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi cukup cairan dan menggunakan tabir surya karena cuaca terik dapat muncul secara tiba-tiba.
Selain itu, BMKG menekankan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Pemantauan informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG menjadi langkah penting agar masyarakat dapat merespons potensi bahaya secara tepat waktu.
Pemantauan Berkala untuk Keamanan Masyarakat
BMKG memastikan pemantauan cuaca dilakukan secara berkala dan peringatan dini akan diperbarui jika terjadi perubahan signifikan. Masyarakat diimbau mengikuti informasi resmi agar dapat merencanakan aktivitas sehari-hari dengan aman. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait juga dilakukan untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem.
Sementara itu, warga Jakarta disarankan menyiapkan langkah-langkah darurat sederhana, seperti memastikan saluran air di rumah bersih, mengamankan barang-barang yang mudah terbang terbawa angin, serta selalu menyiapkan peralatan darurat seperti lampu senter dan obat-obatan. Dengan kesadaran dan tindakan antisipatif, risiko dampak negatif dari hujan lebat, petir, dan angin kencang dapat diminimalisir.
Kesadaran Kolektif dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem
BMKG menekankan bahwa kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Dengan memahami potensi hujan lebat dan angin kencang, serta mengikuti panduan BMKG, warga Jakarta dapat melindungi diri dan lingkungan sekitar. Kesadaran kolektif ini diharapkan mampu meminimalisir korban dan kerugian akibat bencana hidrometeorologi.
Dengan kondisi atmosfer yang cenderung lembap dan adanya massa udara basah dari barat, cuaca ekstrem di DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi ancaman nyata. Oleh karena itu, BMKG kembali menekankan pentingnya kesiapsiagaan, pemantauan rutin, dan respons cepat dari masyarakat untuk menghadapi potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang.