Harga BBM Terkini di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Masih Stabil hingga Akhir Oktober

Senin, 27 Oktober 2025 | 14:06:30 WIB
Harga BBM Terkini di Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Masih Stabil hingga Akhir Oktober

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tercatat tetap stabil hingga akhir Oktober 2025.

Empat operator besar — Pertamina, Shell, bp, dan Vivo — kompak menahan harga eceran di level yang sama sejak awal bulan.

Kestabilan ini menjadi kabar positif bagi masyarakat di tengah kekhawatiran kenaikan harga akibat fluktuasi harga minyak dunia. Langkah ini juga menunjukkan upaya masing-masing perusahaan menjaga keseimbangan antara biaya produksi dan daya beli masyarakat.

Berdasarkan data resmi yang dirangkum pada Senin, 27 Oktober 2025, harga BBM di seluruh SPBU tersebut belum mengalami perubahan sejak awal Oktober 2025.

Harga BBM Pertamina Tetap Terkendali

Pertamina masih menjadi acuan utama dalam menentukan harga BBM nasional. Hingga akhir Oktober, tidak ada penyesuaian harga yang signifikan pada produk unggulannya.

Berikut rincian harga BBM Pertamina (wilayah DKI Jakarta):

Pertalite: Rp10.000 per liter

Solar subsidi: Rp6.800 per liter

Pertamax: Rp12.200 per liter

Pertamax Turbo: Rp13.100 per liter

Pertamax Green: Rp13.000 per liter

Dexlite (CN 51): Rp13.700 per liter

Pertamina Dex: Rp14.000 per liter

Sebelumnya, Dexlite sempat mengalami kenaikan tipis dari Rp13.600 menjadi Rp13.700 per liter pada September 2025, namun kini tetap stabil.

Dalam pernyataannya, Pertamina menegaskan fokusnya menjaga stabilitas harga agar masyarakat tidak terbebani oleh perubahan mendadak. “Harga BBM Pertamina Dex Series dan Pertamax Series masih stabil sejak awal Oktober,” tulis keterangan resmi perusahaan.

Shell dan bp Kompak Menahan Harga

Tidak hanya Pertamina, dua perusahaan swasta besar yakni Shell dan bp juga memutuskan mempertahankan harga eceran bahan bakar mereka. Meskipun sempat beredar isu kelangkaan pada pertengahan Agustus 2025, kedua SPBU memastikan pasokan tetap aman dan harga tidak berubah.

Berikut daftar harga BBM Shell (Oktober 2025):

Shell Super: Rp12.890 per liter

V-Power: Rp13.420 per liter

V-Power Diesel: Rp14.270 per liter

V-Power Nitro+: Rp13.590 per liter

Sementara untuk SPBU bp, harga yang berlaku adalah:

BP 92: Rp12.890 per liter

BP Ultimate: Rp13.420 per liter

BP Ultimate Diesel: Rp14.270 per liter

Kebijakan mempertahankan harga ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga kepercayaan pelanggan di tengah fluktuasi harga energi global. Selain itu, konsistensi harga juga mendukung upaya pemerintah menekan inflasi di sektor transportasi dan logistik.

Vivo Pertahankan Harga Revvo Series Tanpa Penyesuaian

Operator SPBU Vivo Energy Indonesia juga menjaga stabilitas harga hingga akhir Oktober 2025. Meskipun sempat terdengar kabar kelangkaan pasokan di beberapa wilayah, Vivo memastikan seluruh jaringan SPBU-nya tetap beroperasi normal.

Rincian harga BBM Vivo (per Oktober 2025):

Revvo 90: Rp12.810 per liter

Revvo 92: Rp12.890 per liter

Revvo 95: Rp13.420 per liter

Diesel Primus Plus: Rp14.270 per liter

Dengan harga yang tetap sama seperti awal bulan, Vivo menunjukkan komitmennya mendukung stabilitas energi nasional. Konsistensi ini juga membantu masyarakat dalam mengatur pengeluaran bahan bakar di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

Kebijakan menahan harga yang dilakukan oleh Vivo, Shell, bp, dan Pertamina dinilai mampu menekan potensi gejolak harga di pasar BBM eceran serta menjaga daya beli masyarakat kelas menengah.

Stabilitas Harga BBM Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Kondisi harga BBM yang stabil tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat umum, tetapi juga bagi dunia usaha. Biaya transportasi dan logistik yang tidak meningkat berarti rantai pasok barang kebutuhan pokok bisa tetap terjaga.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga terus memantau dinamika harga minyak mentah dunia yang saat ini berada di kisaran US$85 per barel. Kondisi ini relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya, sehingga tekanan terhadap harga BBM dalam negeri menjadi lebih ringan.

Kestabilan harga ini turut membantu menjaga tingkat inflasi energi agar tetap rendah menjelang akhir tahun. Analis ekonomi menilai langkah perusahaan migas menahan harga di tengah ketidakpastian pasar global sebagai sinyal positif bagi ekonomi nasional.

“Selama harga BBM domestik dapat dijaga, maka inflasi umum juga akan terkendali, karena sektor energi adalah salah satu komponen penting dalam struktur biaya masyarakat dan industri,” kata seorang pengamat energi di Jakarta.

Dengan rata-rata harga bensin nonsubsidi yang berada di kisaran Rp12.000–Rp13.500 per liter, Indonesia masih termasuk negara dengan harga BBM kompetitif di kawasan Asia Tenggara. Kebijakan ini diharapkan dapat bertahan hingga akhir tahun untuk menjaga kestabilan ekonomi dan daya beli masyarakat.

Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, bp, dan Vivo pada akhir Oktober 2025 tetap stabil tanpa ada penyesuaian. Rata-rata harga bensin nonsubsidi masih berkisar Rp12.000 hingga Rp13.500 per liter, sedangkan solar subsidi tetap di Rp6.800 per liter. Kondisi ini menjadi angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha, karena mampu menjaga kestabilan inflasi serta mendukung aktivitas ekonomi nasional menjelang akhir tahun.

Terkini