Kemenhub dan US-ABC Perkuat Kerja Sama Produksi Komponen Pesawat Hijau

Senin, 20 Oktober 2025 | 08:24:06 WIB
Kemenhub dan US-ABC Perkuat Kerja Sama Produksi Komponen Pesawat Hijau

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memperkuat kerja sama internasional untuk mempercepat pengembangan sektor transportasi berkelanjutan.

Langkah ini diwujudkan melalui pertemuan dengan US-ASEAN Business Council (US-ABC), sebuah kelompok advokasi yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta memperkuat hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN.

Melalui pertemuan ini, kedua pihak membahas peluang besar dalam kolaborasi strategis, khususnya di sektor industri penerbangan. Salah satu fokus pembicaraan adalah potensi produksi komponen pesawat dan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan, dua bidang yang kini menjadi perhatian global dalam upaya menekan emisi karbon.

US-ABC diwakili oleh Ketua Ambassador Brian McFeeters bersama perwakilan dari 21 perusahaan besar Amerika Serikat, di antaranya FedEx, Citibank, ExxonMobil, 3M, Google, Boeing, dan Ford Motor. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara Indonesia dan mitra internasional dalam mendorong inovasi teknologi transportasi masa depan.

Fokus Kemenhub pada Transportasi Hijau dan Digitalisasi

Dalam diskusi tersebut, Kemenhub memaparkan arah kebijakan transportasi nasional untuk periode 2025–2029. Kebijakan ini berfokus pada tiga pilar utama, yaitu penguatan logistik nasional, transportasi hijau, dan transformasi digital.

Perusahaan-perusahaan peserta juga menyampaikan aspirasi mereka terkait regulasi ekspor-impor, akses terhadap infrastruktur jalan tol, serta peningkatan konektivitas logistik. Namun, perhatian utama tertuju pada industri penerbangan dan energi berkelanjutan yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan melalui kolaborasi dengan investor asing.

Kemenhub menegaskan, kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat diharapkan tidak hanya memperkuat ekosistem transportasi nasional, tetapi juga meningkatkan daya saing industri dalam negeri melalui penerapan teknologi mutakhir dan efisiensi energi.

Peluang Pengembangan Komponen Pesawat dan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Kemenhub dan US-ABC membahas secara mendalam potensi kerja sama dalam produksi komponen pesawat dan pengembangan bahan bakar berkelanjutan (sustainable fuel). Keduanya menjadi faktor kunci dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap target pengurangan emisi karbon global.

“Kemenhub berkomitmen membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Kami terbuka dan menyambut baik untuk membahas dan menjajaki berbagai potensi kerja sama di Indonesia,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Ernita Titis Dewi, dalam keterangan resminya.

Selain sektor penerbangan, pembahasan juga mencakup potensi bisnis di bidang produksi komponen kendaraan yang menunjang keselamatan jalan, serta implementasi sistem digital transportasi. Langkah ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

Dorongan Investasi dan Penguatan SDM Transportasi Nasional

Kemenhub menyampaikan bahwa hasil pertemuan ini akan ditindaklanjuti melalui forum kerja sama teknis berikutnya. Pemerintah berharap kolaborasi dengan US-ABC dapat mendorong masuknya investasi baru, memperluas digitalisasi transportasi, dan memperkuat konektivitas antarwilayah di Indonesia.

Ada tiga fokus utama yang disampaikan Kemenhub kepada pihak AS untuk memperdalam kemitraan strategis ini. Pertama, mengundang perusahaan-perusahaan Amerika berinvestasi di sektor transportasi Indonesia. Kedua, meminta dukungan teknis dan kajian ilmiah guna memperkuat sistem transportasi nasional. Ketiga, membuka peluang pelatihan dan magang bagi pelajar di bawah naungan Kemenhub agar sumber daya manusia di bidang transportasi semakin kompeten dan berdaya saing global.

Kemenhub menegaskan bahwa kerja sama dengan US-ABC tidak hanya akan memperkuat industri penerbangan nasional, tetapi juga mempercepat transformasi menuju transportasi rendah emisi. Dengan keterlibatan perusahaan besar seperti Boeing dan ExxonMobil, kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan inovasi di bidang komponen pesawat dan bahan bakar ramah lingkungan, yang menjadi kunci dalam pembangunan transportasi masa depan.

Melalui kolaborasi yang saling menguntungkan ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat pengembangan transportasi hijau di kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat perannya dalam rantai pasok global industri penerbangan dan energi bersih.

Terkini