Kepergian Karlinah, Istri Umar Wirahadikusumah, Dikenang dalam Upacara Penuh Hormat

Selasa, 07 Oktober 2025 | 09:00:50 WIB
Kepergian Karlinah, Istri Umar Wirahadikusumah, Dikenang dalam Upacara Penuh Hormat

JAKARTA - Suasana duka mendalam menyelimuti kediaman almarhum Wakil Presiden RI ke-4, Umar Wirahadikusumah, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Sang istri, Karlinah Djaja Atmadja, menghembuskan napas terakhirnya pada Senin, 6 Oktober 2025  pukul 04.33 WIB di RSPAD Gatot Soebroto pada usia 95 tahun. Kepergian Karlinah menutup perjalanan panjangnya sebagai pendamping setia Umar, sosok militer dan negarawan yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sebelum menjadi Wapres.

Kabar duka itu disampaikan secara resmi oleh Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melalui akun Instagram-nya. “Wakil Presiden Gibran Rakabuming beserta segenap keluarga besar Sekretariat Wakil Presiden turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Hj. Karlinah Umar Wirahadikusumah binti Djajaatmadja,” tulis pernyataan tersebut.

Ucapan belasungkawa juga datang dari berbagai kalangan. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyebut Karlinah sebagai sosok istri yang setia mendampingi perjalanan hidup Umar Wirahadikusumah sebagai perwira dan pemimpin bangsa. “TNI turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah,” ujarnya.

Setelah disemayamkan di rumah sakit, jenazah Karlinah dibawa ke rumah duka di Menteng, hanya beberapa meter dari Taman Suropati. Di sana, suasana haru tampak menyelimuti keluarga dan para pelayat. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berjaga, sementara karangan bunga ucapan duka cita berdatangan silih berganti.

Pejabat dan Tokoh Nasional Melayat

Sejak pagi hingga siang hari, berbagai tokoh nasional berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi salah satu di antara mereka. Ia melayat dan berbincang cukup lama dengan keluarga Karlinah. SBY tampak emosional saat keluar dari rumah duka, matanya terlihat sembap setelah mengenang sosok almarhumah.

“Saya sudah mengenal Ibu Karlinah sejak saya masih menjadi Koordinator Taruna di Akademi Militer. Waktu itu Pak Umar menjabat KSAD dan beliau ditetapkan sebagai Ibu Taruna. Saya datang ke Jakarta atas nama Taruna untuk memberikan medali,” kenang SBY.

SBY juga menuturkan pengalamannya ketika bertugas di Timor Timur sebagai Komandan Batalyon, di mana ia dipercaya mengamankan kunjungan Umar dan Karlinah di daerah operasi militer. “Saat itu saya bertugas memastikan kunjungan beliau berdua berjalan aman dan sukses. Alhamdulillah, semua berjalan sesuai rencana,” katanya.

Selain SBY, Ketua DPR RI Puan Maharani juga hadir memberikan penghormatan terakhir. Tak lama berselang, Titiek Soeharto, putri Presiden ke-2 RI Soeharto, datang bersama anggota keluarga Cendana lainnya. Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga turut melayat.

Kenangan dari Keluarga Cendana

Bagi Titiek Soeharto, Karlinah bukan hanya sosok istri Wapres, tetapi juga bagian dari keluarga besar Cendana. “Beliau sangat dekat dengan kami. Pak Umar adalah Wapresnya Pak Harto, jadi kami merasa kehilangan sekali,” ungkap Titiek dengan mata berkaca-kaca.

Titiek mengenang momen-momen keakraban bersama Karlinah di masa lalu. “Beliau sering datang saat acara ulang tahun keluarga, rasanya seperti keluarga sendiri. Ibu saya juga sangat dekat dengan beliau,” kenangnya haru.

Kedekatan itu menunjukkan bahwa hubungan antara keluarga Umar Wirahadikusumah dan Soeharto bukan hanya bersifat formal, melainkan juga personal dan penuh kehangatan.

Upacara Pemakaman di TMP Kalibata

Setelah prosesi persemayaman, jenazah Karlinah diberangkatkan menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, untuk dimakamkan dengan upacara militer. Puluhan prajurit berpakaian putih-hijau berbaris rapi, membawa senjata laras panjang, memberi penghormatan terakhir bagi almarhumah yang telah mendampingi salah satu putra terbaik bangsa.

Dalam upacara tersebut, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bertindak sebagai inspektur upacara. Dengan suara tegas namun penuh rasa hormat, Gibran memimpin apel persada.
“Apel persada, saya Wakil Presiden RI atas nama negara, bangsa, dan TNI dengan ini mempersembahkan ke persada Ibu Pertiwi,” ucap Gibran di hadapan keluarga dan hadirin.

Ia juga menyampaikan doa dan penghargaan atas jasa almarhumah. “Semoga jalan dharma bakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri teladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” tutur Gibran.

Sosok Teladan di Balik Keheningan

Kepergian Karlinah meninggalkan kesan mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi mereka yang mengenalnya. Ia dikenal sebagai sosok sederhana, penyayang, dan penuh dedikasi dalam mendampingi suaminya yang berkiprah dalam dunia militer dan pemerintahan.

Sebagai istri dari seorang Wapres sekaligus mantan KSAD, Karlinah berperan penting menjaga keseimbangan kehidupan keluarga dan tugas kenegaraan. Banyak yang menilai bahwa keteguhan dan kesabarannya menjadi teladan bagi generasi muda, terutama bagi keluarga pejabat yang kerap hidup di tengah sorotan publik.

Kini, setelah 26 tahun sejak kepergian Umar Wirahadikusumah pada tahun 2004, pasangan itu kembali bersatu di keabadian. Upacara pemakaman yang khidmat menjadi simbol penghormatan negara atas pengabdian keduanya terhadap bangsa dan negara.

Dalam setiap ucapan duka yang mengalir, nama Karlinah Umar Wirahadikusumah selalu disebut dengan penuh rasa hormat — sebagai sosok pendamping setia, ibu bangsa, dan teladan yang meninggalkan warisan kebajikan.

Terkini