JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus menegaskan perannya sebagai pilar utama ketahanan energi nasional dengan melakukan berbagai upaya strategis dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya minyak dan gas bumi.
Komitmen ini menjadi bagian dari visi Asta Cita Pemerintah, yang menekankan pentingnya tercapainya kemandirian energi sekaligus mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa perusahaan tidak sekadar berfungsi sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai agen pembangunan (agent of development) yang bertanggung jawab menjaga keterjangkauan dan keberlanjutan energi. Menurut Simon, peran Pertamina melampaui pencapaian profitabilitas semata, dengan tujuan utama memastikan pasokan energi yang andal untuk seluruh lapisan masyarakat.
Upaya Pertamina Tingkatkan Produksi Migas Dalam Negeri
Di sektor hulu migas, Pertamina melakukan berbagai langkah untuk mendorong kenaikan produksi di lapangan-lapangan migas yang dikelolanya. Upaya ini mencakup pemanfaatan teknologi terbaru, intervensi sumur eksplorasi, serta optimalisasi produksi agar balance energi nasional dapat terjaga.
Simon menuturkan, target besar telah ditetapkan hingga 2029, di mana Pertamina bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menargetkan produksi minyak mencapai 1 juta barrel per hari. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor energi.
Saat ini, dari sekitar 120 cekungan migas di Indonesia, baru sekitar 65 cekungan eksplorasi dan 20 cekungan produksi yang dimanfaatkan. Simon menekankan potensi besar yang masih tersimpan di Indonesia, terutama di wilayah timur dan laut dalam (deep water), yang memerlukan investasi, teknologi mutakhir, dan kemitraan strategis dengan perusahaan migas lainnya.
Optimalisasi Sumber Daya Energi Melalui Teknologi Modern
Pertamina memanfaatkan teknologi canggih dalam proses eksplorasi dan produksi migas untuk memastikan sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini tidak hanya menambah cadangan energi, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan biaya operasional.
Dengan pendekatan berbasis teknologi, Pertamina mampu menjaga keseimbangan pasokan energi nasional sekaligus mendukung inisiatif swasembada energi. Simon menegaskan bahwa strategi ini penting agar Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi nasional di tengah tantangan global.
Strategi Pertumbuhan Ganda untuk Masa Depan Energi
Dalam menghadapi tantangan energi masa depan, Pertamina menerapkan Dual Growth Strategy atau strategi pertumbuhan ganda. Strategi ini menitikberatkan pada optimalisasi bisnis migas eksisting sekaligus mendorong pengembangan energi hijau sebagai energi baru terbarukan.
Simon menjelaskan, pendekatan ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga menyiapkan fondasi bagi ketahanan energi jangka panjang. Pengembangan energi hijau menjadi salah satu prioritas Pertamina untuk mendukung transisi energi nasional dan mengurangi emisi karbon.
Dengan strategi pertumbuhan ganda, Pertamina berupaya menjaga keberlanjutan energi, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya domestik, serta meningkatkan kapasitas nasional dalam menghadapi permintaan energi global yang terus meningkat.
Kontribusi Pertamina bagi Perekonomian dan Pembangunan
Selain berperan dalam ketahanan energi, Pertamina juga memberikan kontribusi signifikan terhadap keuangan negara melalui pajak, dividen, dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hingga Juni 2025, total kontribusi perusahaan mencapai Rp 225 triliun, menunjukkan peran strategis Pertamina sebagai instrumen pembangunan nasional.
Simon menegaskan, Pertamina berkomitmen mendorong kemandirian bangsa melalui penguatan swasembada energi. Perusahaan terus memperbaiki sistem operasional, melakukan inovasi teknologi, dan menginisiasi program-program strategis yang selaras dengan visi pembangunan pemerintah.
Melalui berbagai langkah tersebut, Pertamina menegaskan posisi sentralnya dalam menjaga ketahanan energi nasional, memperkuat ekonomi, dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah yang dilakukan Pertamina diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan.