Saham

Pergerakan IHSG Hari Ini dan Saham yang Layak Dicermati

Pergerakan IHSG Hari Ini dan Saham yang Layak Dicermati
Pergerakan IHSG Hari Ini dan Saham yang Layak Dicermati

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berisiko melanjutkan koreksi pada perdagangan Selasa, 9 September 2025, setelah mencatat penurunan signifikan pada hari sebelumnya. Pergerakan IHSG kemarin terimbas dinamika politik dalam negeri, khususnya reshuffle Kabinet Merah Putih, yang memicu sentimen negatif di pasar.

Pada perdagangan Senin, 9 September 2025, IHSG ditutup turun 1,28% ke level 7.766,84. Pelemahan ini juga diikuti aksi jual bersih asing atau net sell senilai Rp526,17 miliar. Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas mencatat net sell asing di pasar reguler mencapai Rp544 miliar. Pasar dinilai merespons reshuffle kabinet dengan hati-hati, mengingat posisi kunci di jajaran menteri dan wakil menteri mengalami pergantian.

Presiden Prabowo resmi melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru pada Senin, 9 September 2025. Salah satu perubahan utama adalah Purbaya Yudhi Sadewa yang menggantikan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan. Pergantian ini memunculkan ketidakpastian awal di pasar saham, karena investor perlu menilai kebijakan baru yang akan diterapkan kementerian keuangan.

Dari sisi teknikal, Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menilai IHSG sudah berada di area resistance dan menunjukkan sinyal pelemahan. Potensi pengujian level support terdekat diperkirakan berada di 7.571. Untuk perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran support 7.571 hingga resistance 7.885.

Sementara itu, analisis dari Tim MNC Sekuritas menyoroti jebloknya IHSG kemarin yang masih diiringi tekanan jual. Secara teknikal, skenario terburuk menunjukkan IHSG rawan terkoreksi lebih dalam, membentuk wave [c] ke rentang 7.233–7.534. Namun, skenario optimistis menilai koreksi bersifat pendek, dengan potensi menguji level 7.695–7.741 sebelum berpeluang menguat kembali menuju area 8.008–8.102. Untuk hari ini, rentang pergerakan IHSG diprediksi antara support 7.547—7.680 dan resistance 7.943—8.008.

Dalam konteks rekomendasi saham, MNC Sekuritas menyoroti sejumlah emiten yang layak dicermati pada perdagangan Selasa ini. Saham ARCI mendapat rekomendasi speculative buy dengan target harga Rp960 dan Rp995. Sementara itu, saham BRPT, ICBP, dan TINS disarankan sebagai buy on weakness, dengan target harga masing-masing: BRPT Rp2.360—Rp2.450, ICBP Rp9.750—Rp10.000, dan TINS Rp1.145—Rp1.180 per saham.

Selain itu, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan saham GGRM, HMSP, dan DMMX untuk dibeli pada hari ini. Dua emiten rokok, GGRM dan HMSP, diproyeksikan bergerak menguat, dengan target harga GGRM berada di Rp10.550—Rp11.200 dan HMSP di Rp665—Rp760. Sementara itu, DMMX juga menjadi salah satu saham pilihan bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang rebound.

Koreksi IHSG ini sejalan dengan dinamika politik dan ekonomi global yang tengah berlangsung. Investor disarankan tetap berhati-hati, mencermati pergerakan saham secara selektif, dan menyesuaikan strategi investasi dengan risiko yang ada. Kombinasi analisis teknikal dan fundamental menjadi kunci dalam mengambil keputusan di tengah ketidakpastian pasar.

Sebagai catatan, pergerakan IHSG yang sensitif terhadap reshuffle kabinet menegaskan pentingnya investor memperhatikan kebijakan baru pemerintah, terutama terkait sektor fiskal dan ekonomi makro. Penunjukan Menteri Keuangan baru, misalnya, menjadi indikator penting bagi proyeksi inflasi, kebijakan pajak, dan langkah-langkah stimulus yang dapat memengaruhi pasar modal.

Rekomendasi saham yang diberikan oleh MNC Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas menjadi panduan bagi investor untuk memanfaatkan peluang di tengah koreksi. Saham dengan prospek penguatan seperti ARCI, GGRM, HMSP, dan ICBP memungkinkan investor menyeimbangkan portofolio, sementara strategi buy on weakness untuk saham BRPT, ICBP, dan TINS memberi kesempatan membeli saat harga relatif turun.

Secara keseluruhan, IHSG hari ini diprediksi bergerak fluktuatif dengan tekanan jual masih ada, namun potensi rebound tetap terbuka. Investor dianjurkan untuk memantau level support dan resistance, mencermati sentimen pasar dari kabar reshuffle kabinet, serta mengikuti rekomendasi analis untuk mengelola risiko dan peluang secara optimal.

Dengan pendekatan yang cermat dan informasi yang tepat, investor dapat menavigasi pasar saham dengan lebih bijak, memanfaatkan peluang koreksi untuk membeli saham unggulan, dan tetap waspada terhadap sentimen negatif yang mungkin muncul dari perubahan politik dan ekonomi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index